KORANBERNAS.ID -- Menambah pengalaman hidup melalui berbagai pemikiran sangat penting di dunia modern ini. Pengalaman tersebut bisa didapat bila kita mau belajar dimanapun, termasuk luar negeri.
Melanjutkan pendidikan di berbagai negara selain mendapatkan ilmu akademis, kita juga akan memiliki kesempatan untuk mempelajari ide-ide baru yang akan membantu memperluas sudut pandang dan toleransi tinggi dalam menyikapi berbagai persoalan.
"Studi ke luar negeri berarti international mobility, yang merupakan suatu keniscayaan untuk masa sekarang, demi masa depan," ungkap Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono dalam Roadshow 20 Tahun Beasiswa StuNed di UIN Sunan Kaliaga, Kamis (14/2/2019).
Menurut Indy, belajar di luar negeri juga meningkatkan kesempatan di dunia kerja global. Perusahaan dari negara-negara di seluruh dunia terus berinvestasi di pasar internasional. Banyak lembaga memperhitungkan calon karyawan dengan international experience atau pengalaman internasional. Dengan ijazah luar negeri, kesempatan bekerja di dalam maupun luar negeri semakin terbuka lebar.
Indy menyebutkan, Belanda bisa menjadi salah satu pilihan melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Apalagi saat ini Belanda semakin memantapkan posisinya di arena pendidikan tinggi berkualitas dunia.
Kualitas dan standar pendidikan tinggi di Belanda dibuktikan dengan 13 dari 14 universitas risetnya masuk dalam top 200 besar dunia. Selain program studinya beragam, kuliah di Belanda juga membuka akses mendapatkan buku-buku langka dan dibimbing dosen-dosen terbaik di bidangnya, dengan metoda pengajaran yang interaktif.
"Tidak perlu khawatir tidak bisa berbahasa Belanda, karena selain bisa memilih program studi yang bahasa pengantarnya Bahasa Inggris, sebagian besar warganya juga bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris," jelasnya.
Indy menambahkan, StuNed merupakan program beasiswa bilateral Belanda dan Indonesia yang bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusianya. Penerima beasiswa dapat mengikuti program Master atau Short Course.
Seluruh universitas di Belanda bisa diakses, asalkan sesuai dengan area prioritas StuNed. StuNed mencari profil penerima beasiswa yang berorientasi menciptakan impact bagi masyarakat dan lingkungan tempat ia berada.
"StuNed didukung manajemen tim yang kuat. Pembekalan sebelum keberangkatan dan monitoring selama perkuliahan akan membuat penerima beasiswa nyaman dalam mempersiapkan dan menempuh kegiatan perkuliahan di Belanda," ungkapnya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga, Dr. Waryono mengungkapkan, kampus tersebut selama ini menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk dari luar negeri. Hal itu dilakukan untuk mencapai internasionalisasi kampus.
"Banyak kerjasama dilakukan, termasuk dengan belanda. Tidak hanya dalam bidang islamic studies tapi juga social studies atau natural studies," imbuhnya.(yve)
TAGS: |