KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
sedang menggenjot sektor pariwisata salah satunya program pengembangan desa
wisata.
Bahkan
melalui program tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menargetkan
jumlah desa wisata di provinsi ini pada 2024 mencapai 500 desa.
Kecenderungan
tersebut dilakukan mengingat liburan ke pedesaan menjadi pilihan traveling ke
Jawa Tengah, saat ini telah ada 229 desa
wisata dengan berbagai atraksi menarik.
Kabupaten
Semarang menjadi salah satu wilayah yang banyak memiliki wilayah potensial
untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Ketua DPRD
Provinsi Jateng, Bambang Kusriyanto, berharap potensi desa wisata di Kabupaten
Semarang serius digarap. “Kami meminta setiap kepala desa menggerakkan warganya
membangun desa wisata," kata Bambang.
Keinginan ini disampaikan Bambang di hadapan sejumlah masyarakat, perangkat desa, lurah dan camat dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas, di tengah kegiatan reses penyerapan aspirasi di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, akhir pekan ini.
Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto. (istimewa/dokumen Humas DPRD Jateng)
Menurut dia,
pembangunan desa wisata perlu dilakukan mengingat sebanyak 208 desa di
Kabupaten Semarang akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng pada 2021.
“Saya
berharap semua desa bisa membangun. Untuk itu, tolong digarap betul desa
wisatanya,” tegas Bambang Kusriyanto didampingi Ketua DPRD Kabupaten Semarang
Bondan Marutohening bersama beberapa anggota DPRD setempat.
Tidak hanya
desa wisata, Bambang berharap setiap desa dapat dibangun ruang terbuka hijau
(RTH). Dia menilai pembangunan fasilitas tersebut penting karena terkait dengan
kesehatan generasi penerus.
“Saat ini, yang sudah ada anggarannya di Kecamatan Ungaran Barat sebesar Rp 4 miliar. Saya meminta agar segera disosialisasikan dan menata pedagan kaki lima (PKL)-nya,” katanya.
Reses Ketua
DPRD Jateng Bambang Kusriyanto. (istimewa/dokumen Humas DPRD Jateng)
Kepala Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinung Nugroho
Rachmadi, mengatakan menggenjot sektor pariwisata dilakukan dengan banyak cara.
Di antaranya
melalui gelaran pameran desa wisata yang sudah terlaksana tahun lalu sebelum
pandemi Covid-19. Event tersebut mempertemukan calon wisatawan, agen wisata dan
komunitas wisata. Selain itu, para pihak terkait saling membangunan jejaring. “Kami
datangkan asosiasi dan komunitas juga," kata Sinung.
Sedangkan Bondan
Marutohening dalam kesempatan yang sama mengakui saat ini anggaran untuk
masyarakat difokuskan pada penanganan Covid-19.
Meski
begitu, pihaknya mendapat arahan dari Bambang Kribo, sapaan akrab Bambang
Kusriyanto untuk mengalokasikan kembali anggaran sekitar 20 persen bagi masyarakat.
“Bantuan pembangunan rumah ibadah juga akan dihidupkan lagi, termasuk anggaran pembangunan rumah tidak layak huni,” kata Bondan. (red)